Semakin bertambahnya umur tentu mempengaruhi kinerja fungsi tubuh, termasuk kinerja fungsi otak. Salah satu penyakit penurunan fungsi otak yang sering dialami oleh kebanyakan orang khususnya lansia adalah demensia. Penyakit ini di masyarakat sering dikaitkan dengan penyakit pikun. Lalu apakah pernyataan tersebut dapat dibenarkan? Sebelum mengetahui jawaban yang tepat, sebaiknya Anda mengenal gejala demensia dan penyebabnya terlebih dahulu. Selengkapnya seperti berikut.
Gejala Demensia
Gejala demensia pada dasarnya menyerang memori seseorang sehingga berdampak pada pola pikir seseorang. Sehingga mengubah cara berbicara dan perilaku seseorang menjadi kurang normal dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Berikut beberapa gejala yang ditimbulkan ketika seseorang mengalami demensia.
- Pikun atau mudah lupa
- Sulit konsentrasi
- Sulit beradaptasi khususnya pada hal-hal yang baru dipelajari atau dijadwalkan
- Disorientasi tempat dan waktu
- Mudah marah karena suasana hati dapat berubah-ubah dengan cepat
- Sering kehilangan benda yang diletakkan akibat sering lupa
- Ketika berbicara sulit untuk menemukan kata-kata yang tepat
- Mengulang-ulang sesuatu
- Sulit memahami kata-kata dari lawan bicara
- Kesulitan mengerjakan beberapa aktivitas keseharian
- Apatis
- Tidak bisa mengingat sesuatu yang baru saja dilakukan
- Delusi dan halusinasi
Gejala-gejala di atas jika dibiarkan terus-menerus akan menimbulkan masalah lain pada sistem saraf. Sehingga dapat menimbulkan masalah baru seperti retensi urin. Lalu apa itu retensi urin? Retensi urin merupakan kondisi dimana seseorang tidak bisa mengeluarkan urine meski jumlah urine sudah melampaui kapasitas maksimal urine. Oleh karena itu, Anda harus waspada jika Anda atau orang tua Anda mengalami tanda gejala seperti di atas. Lantas apa saja yang menyebabkan seseorang terkena demensia? Selengkapnya perhatikan ulasan di bawah ini.
Penyebab demensia
Ada banyak faktor penyebab seseorang terkena demensia. Berikut beberapa penyebab demensia berdasarkan jenis demensia.
Penyebab demensia alzheimer
- Banyaknya plak (endapan protein amiloid) pada sel otak
- Adanya kegagalan kinerja protein tau pada sel otak
Penyebab demensia vaskuler
- Penyempitan pembuluh darah kecil pada otak yang biasanya disebabkan oleh konsumsi rokok yang tinggi, dan hipertensi
- Penggumpalan darah pada otak atau terkena stroke
Penyebab demensia lewy body
- Adanya penggumpalan pada sel otak yang disebabkan oleh protein alpha-synuclein
- Parkinson
Penyebab demensia frontemporal
- Penggumpalan protein tau pada bagian depan (lobus frontal) dan samping otak (temporal)
Penyebab demensia lainnya
- Terkena penyakit huntington
- Degenarasi kortokobasal
- Terjadi kelumpuhan supranuklear progresif
- Adanya kelainan pada sistem endokrin
- Multiple sclerosis
- Tumor otak
- Efek samping pasca penggunaan obat analgesik atau obat penenang
- Subdural hematoma
- Mengonsumsi minuman beralkohol
- Memakan sayuran yang terkontaminasi pestisida atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi logam berat
- Kekurangan vitamin dan mineral seperti vitamin B1, B6, B12, E, dan mineral zat besi
Demikian penyebab dan gejala demensia yang perlu Anda ketahui, jika orang tua Anda mengalami gejala demensia seperti di atas. Sebaiknya Anda segara konsultasikan masalah tersebut dengan dokter agar mendapatkan penangan yang tepat. Jangan lupa selalu gunakan popok Confidence agar orang tua Anda dapat beraktivitas seharian dengan baik dan nyaman. Anda juga dapat memilih popok Confidence Classic Day, Classic Night, Premium Night, Heavy Flow, dan jenis lainnya sesuai kebutuhan orang tua Anda.